Rabu, 10 Desember 2008

Perjalananku

Jika anda membuka dan membaca “blog”ku ini maka berarti – akhirnya - aku berhasil juga punya blog sendiri. Alhamdulillah. Sejujurnya ini adalah blog ketiga yang pernah aku (coba) buat. Aku udah pernah mencoba buat blog (rasanya sih sejak 3-4 tahun yang lalu), tapi ya…. gak jadi-jadi. Penyebab utamanya, tentu saja adalah WAKTU. Kayaknya sih…. selagi aku masih bekerja sebagai “kuli” alias orang gajian, maka waktu akan selalu menjadi kendala utama. Udah belasan tahun aku menjadi bagian dari “angkatan 66” alias berangkat dari rumah jam 6 pagi dan sampai di rumah jam 6 sore. Akan tetapi dua – tiga tahun terakhir ini rasanya sangat jarang aku bisa sampai rumah jam 6 sore, lebih sering jam 7-8 malam. Setelah sampe di rumah, termasuk juga saat Sabtu-Minggu dan hari libur atau cuti, maka waktuku itu sudah berubah menjadi “waktu untuk dan lain-lain”. Hampir tak ada sisa waktu untuk menulis sesuatu, ataupun mengisi ‘blog’.

Aku jadi ingat surah “wal ashri”, demi masa atau demi waktu. Rasanya udah bertahun-tahun… “my time is not mine”…. Aku gak punya waktu untukku sendiri. Yah… mungkin terlalu berlebihan juga sih … kalo dibilang begitu, soalnya baik di kantor maupun di rumah toh aku (semestinya) tetap bisa punya waktu untuk diriku sendiri. Yang pasti kalo aku lagi tidur, atau lagi mandi, atau lagi makan, atau lagi sholat … itu adalah waktu untukku sendiri, kan ? Adalah suatu “kemewahan” rasanya… bila aku bisa bersantai di rumah sembari membaca buku atau sedikit menulis. Kadang ada juga sih, waktu di kantor (mencuri waktu jam kerja – ini termasuk korupsi juga ya… korupsi waktu -), meski sebentar, untuk sekedar menulis atau membaca sesuatu, yang bukan urusan kantor (membaca atau mengirim e-mail yang bukan urusan kerjaan, misalnya). Di kantor pun enggak selalu harus rapat (maklum, kami digaji ya.. memang untuk rapat dan pertemuan dan diskusi dan sebagainya) atau kerjaan rutin lainnya, juga enggak selalu di rumah itu musti ngurusin belanjaan, makanan apa hari ini, peer-nya anak2, dan berbagai hal kerumahtanggaan lainnya. Selalu ada waktu, meski makin lama rasanya makin sedikit, untuk diriku sendiri. Biasanya di kantor, pas jam makan siang, atau pas menunggu waktu magrib – ketimbang sholat magrib di jalan - sebelum pulang, aku sempatkan menulis sesuatu atau nge-browsing sesuatu, soalnya….. kalo di rumah susah deh cari waktu untuk melakukannya (menulis), karena selalu “bentrok” ama bangsanya… kepengen bangun agak siang, harus menghadiri undangan arisan dan undangan lain2nya, kepengen jalan kaki sembari cari bubur ayam, kepengen berenang, kepengen nonton film, kepengen baca buku yang baru dibeli, kepengen makan di luar supaya si bibik bisa libur dan sebagainya dan lain-lain. Begitulah, waktu berlalu dengan begitu cepat.

Kadang kepikiran juga sih, pengen juga punya perusahaan sendiri dimana kita bisa mengatur waktu kita sendiri, tidak tergantung jam kantor dan segudang tugas yang enggak ada habisnya, tapi ya… enggak semua orang bisa mendapatkan semua keinginannya, kan ? Sampai saat ini aku enggak atau belum punya pilihan lain yang lebih baik, ketimbang yang aku jalani saat ini. Ya sudahlah….. Rasanya enggak ada yang perlu dikeluhkan, ya….., kita nikmati saja semua yang bisa kita peroleh, harus kudu banyak2 bersyukur. Alangkah banyak nikmat yang telah kita terima. Alhamdulillah, segala puji bagiMu, ya Allah.

Aku menamakan blog-ku ini “perjalananku”. Aku menulis dalam bahasa Indonesia saja, bukan karena sok nasionalis atau apa, cuman karena bahasa Inggrisku aja yang parah. Aku gak mampu menulis, mengutarakan pikiran dengan baik, dengan bahasa Inggris. Kenapa kunamakan “perjalananku” ? Pada bagian “Catatan Perjalanan” bisa dibaca bahwa sebagian besar tulisanku adalah mengenai catatan atau pengalaman selama di perjalananku ke berbagai tempat di dalam dan di luar negeri. Selain itu, menurutku, “perjalanan” adalah juga berarti perjalanan hidup, tidak hanya bergerak secara badani (pindah dari suatu tempat ke tempat lain) namun juga berarti perjalanan pikiran atau rohani. Kepengennya sih blog-ku ini juga menjadi sarana bagiku untuk menulis segala pikiran, percikan permenungan, pengalaman dan sebagainya…. selama aku menjalani “perjalananku”, sebelum tiba di ujung akhir perjalanan manusia, yaitu kembali menghadapNya.

Aku sertakan juga foto2ku di blog-ku ini, yang sebagian besar adalah foto2 selama di perjalananku, di dalam dan di luar negeri. Tentu bisa dibilang “narsis” ya…. biarin aja deh. Lah, kapan lagi bisa pamer gitu, hahahahaha…..! Mungkin akan aku tambahkan foto2 perjalanan ini sedikit demi sedikit karena enggak semua foto udah aku transfer ke format yang lebih kecil, supaya muat banyak (aku gak tau berapa sih kapasitas blog gratisan kayak gini ? mestinya sih enggak banyak2 amat, ya !). Aku kepengen juga meng-scan foto2 lama, maksudku saat belum ada kamera digital. Kayaknya usaha digitalisasi itu perlu dilakukan sebelum foto2 lama itu hilang atau rusak, cuman belum sempat aja. Kalo memperhatikan foto perjalananku dari tahun ke tahun…. maka tampaklah “kemajuanku di segala bidang” yaitu di perut, di lengan, di paha, di dagu dan bagian2 tubuh lainnya.

Soal perjalanan ke luar negeri itu, please deh, jangan dibilang aku sering liburan ke luar negeri, jalan2 terus dibiayai negara atau dibiayai pihak lain dan tuduhan2 negatif lainnya. Pun dinas ke luar negeri itu paling2 cuman 1-2 kali aja per tahun. Selain yang terkait dengan haji dan umroh, aku tidak pernah ke luar negeri dengan biaya sendiri, semua dibiayai kantorku, dalam rangka perjalanan dinas, juga tidak pernah dikasih atau dititipin uang saku (seperti rame di koran-koran itu loh… pejabat negara dikasih uang saku sekian belas ribu dolar, dll). Suer deh …. Enggak pernah ! Selain memang aku bukan pejabat sih… ! Aku hanya menggunakan uang saku resmi yang dari kantor, yang jumlahnya enggak terlalu besar meski juga enggak terlalu kecil sih. Cukupan aja. Kalo aku berfoto di tempat2 yang menarik tentu saja bukan berarti aku enggak kerja (lagian apa bagusnya coba… . berfoto di ruang rapat atau di ruang seminar ?) melainkan aku memang mencari waktu untuk juga mengunjungi tempat2 menarik. Kan rugi banget jika kita berkunjung ke suatu negara, sembari Cuma tau bandara, kantor dan hotel saja ! Sebagai contoh, jika aku musti rapat (misalnya technical audit) hari Senin-Jum’at di Houston, maka aku berangkat dari Jakarta hari Jum’at sore/malam, mampir di San Fransisco atau LA pada Sabtu-Minggu, keliling kota, hari Minggu sore baru terbang ke Houston. Selama di Houston maka rapat biasanya selesai jam 3-4 sore dan hari Jum’at hanya sampai jam 11 siang, maka sisa waktu (sampai malam) bisa kita manfaatkan untuk jalan2 sekitar Houston, gitu ! Atau contoh lainnya, sewaktu aku ke Wina, yang adalah di tengah Eropa, sementara waktu/jadual di dalam ruangan adalah ‘full’ dari jam 8.30 sampai jam 5 sore (yang tentu aku taati dengan sungguh2), maka terpaksa aku mengambil cuti, 3 hari kerja, sehingga selain Wina, bisalah aku mengunjungi Salzburg, Amsterdam, Praha, Budapest. Kota2 itu (selain Amsterdam) bisa dicapai dengan kereta api atau bis dengan waktu sekitar 3-4 jam (dari Wina) dan ongkosnya masih bisa kita capai meski dengan mengirit uang saku (dan cari hotel yang gak mahal dan bila memungkinkan kita nginap di rumah teman, gimanalah caranya supaya bisa lebih irit ….). Sayang banget kan… udah segitu dekatnya, enggak menyempatkan mampir. Tidak membeli barang2 mahal (branded / merek ternama) tidaklah merisaukan hatiku, aku lebih suka jalan2nya, bukan (hanya) belanja. Begitulah ceritanya. Aku selalu sungguh2 menjalankan tugas (negara) dan juga sembari mencari kesempatan untuk menjelajahi tempat2 menarik di suatu daerah/negara (kata temanku aku ini sungguh ‘the real explorationist’, eskplorasionis sejati, termasuk golongan para penjelajah… ) dan aku sungguh merasa beruntung berkesempatan mengunjungi negara lain (dengan biaya negara, pula), menikmati keindahan suatu daerah… ciptaan manusia ataupun ciptaan Allah. Alhamdulillah.

Pada bagian “Catatan Perjalanan” aku sertakan tulisan2ku yang sudah pernah dimuat di milis “mimbar-list” namun beberapa sudah aku perbaiki (ditambahkurangkan) sehingga bahasanya jadi sedikit berbeda, namun isinya, topiknya tetap sama. “Mimbar-list” ini adalah suatu milis yang diasuh oleh seseorang bernama Mimbar Bambang Saputro, geologist, alumni UPN, yang bekerja (sebagian besar karirnya) sebagai ‘mudlogger" di perusahaan manca negara (asing) yang mengurus pemboran sumur migas. Beliau ini kayaknya aktifitas utamanya adalah menulis, yang kebetulan saja hobinya kerja di pemboran. Aku lupa lagi persisnya gimana tapi yang jelas secara tidak sengaja aku masuk ke milis tersebut. Menyenangkan bisa membaca berbagai tulisan dari teman2 yang ikutan mimbar-list itu (kayaknya sebagian besar berlatar belakang geologi/petroleum engineer, dan sebagian besar aku tidak ‘kenal muka’ hanya kenal tulisan2nya saja), yang tulisan2nya segar, enak dibaca dan tidak berhubungan dengan kerjaanku (atau kerjaan kami) sehari-hari. Nah, gara2 sering membaca itulah maka aku jadi pengen ikutan menulis dan akhirnya memberanikan diri mengirim tulisan2 ke ‘mimbar-list’. Tentu saja sumbangan tulisanku cuman sedikit saja, barusan kuhitung ada 23 tulisan, untuk kurun waktu sekitar 4 tahun. Tentu dengan jumlah itu, enggak bisa dibilang produktif (dan ada sekitar jumlah yang sama, masih berupa “draft” tulisan, belum jadi atau baru seperempat jadi, di komputerku). Yah, susah memang untuk jadi penulis yang produktif, setidaknya itulah yang aku rasakan. Apapun, itulah hasil tulisanku. Silakan dibaca.

Terima kasih untuk sobatku DjokBur alias Djoko Dwiono, yang kembali “memancingku” untuk membuat blog. Dulu seorang sahabatku, Helmi Mahara, sempat juga membantuku membuat blog yang kemudian gak jadi gara2 gak pernah kuisi selain sedikit itu. Terima kasih ya.. Helmi dan Djokbur, juga teman2 lain, yang mendorongku untuk punya blog pribadi seperti ini. Terima kasih juga untuk Ocep dan Ujay yang membantuku membuat ‘blog’ ini. Paling banyak terima kasih adalah kepada mas Mimbar yang Bambang Saputro itu, yang membuat aku jadi suka menulis. Meski udah punya ‘blog’ aku tetap berniat untuk mengirim tulisan ke ‘mimbar-list’ sebelum memasukkannya ke ‘blog’ pribadi ini, kecuali tentu tulisan2 harian/mingguan untuk sekedar meng-update isi blog.

Aku enggak bisa janji untuk mengisi, meng-update blog ini setiap hari. Mudah2an sih setidaknya seminggu sekali ada tulisan yang aku masukkan di sini. Ya.. kalo enggak diisi… buat apa toh punya blog. Eh.. ada juga sih gunanya…. Setidaknya untuk “kenangan” saat kita tua nanti. Kebayang gak, saat aku udah jadi nenek2 nanti, aku bisa membuka blog-ku ini (atau setidaknya meminta cucuku untuk membukanya) dan aku bisa melihat lagi… bagaimana perjalanan pikiranku di masa lalu dan mereka (cucu2ku itu) bisa juga membaca perjalanan neneknya, buah pikirannya (selagi masih belum jadi nenek2). Kepengennya sih aku tetap bisa menulis, mengutarakan pikiran, perasaan, renungan, pengalaman atau apa sajalah… ke dalam blog ini, sampai aku tua nanti, sampai gak sanggup menulis lagi. Mudah2an Allah berkenan memberiku kesehatan sehingga sampai tua nanti aku bisa tetap menulis dan menikmati hidup, menikmati kebersamaan dan kebahagiaan bersama keluargaku, cucu2ku. Amin.


Jakarta, 26 November 2008
Salam,
Nuning

2 komentar:

Mind Transportation mengatakan...

Asyik Ning, Alhamdulillah kamu bisa menjajah dunia dengan perjalanan perjalanan yang indah. Mudah mudahan saya selalu bisa mngikuti cerita cerita dari blog ini

yeardleighgagnon mengatakan...

JackpotCity Casino Review - Up to £500 in bonus money - Online
JackpotCity 룰렛 이벤트 Casino has its own casino, 실시간배팅 a 우리 계열 fantastic selection of slots, including a fantastic variety 토찾사 of slots, ibet789 sports betting asian handicap table games, and live games. Players