Jumat, 05 Desember 2008

Tentang Sepak Bola

Pendahuluan :

Minggu ini kita akan menyaksikan pertandingan semi final piala Champion, piala kejuaraan antar klub se Eropa, di stadiun Olympic Athena. Seperti diketahui, Inggris berjaya dengan menempatkan 3 klubnya di semi final : Manchester United, Liverpool dan Chelsea sedangkan 1 semifinalis lain adalah dari Italia : AC Milan.

Sungguh sulit untuk meramalkan hasil pertandingan mengingat semua semifinalis boleh dibilang setara. Siapa yang bisa meremehkan MU yang punya kematangan sebagai juara dan dengan Sir Alex Fergusson ditambah tenaga muda yang super yaitu Wayne Rooney dan Christiano Ronaldo serta kawalan pertahanan Rio Ferdinand. Mampukah MU nanti melibas AC Milan meski kemarin berhasil mengubur AS Roma dengan angka wow …. 7-1 ? Kayaknya sih enggak gampang juga. AC Milan, meski sebagain besar pemainnya adalah veteran (toh dua pemain veteran ini yang mampu membobol gawang Bayern Munchen, kemarin : Clearence Seedorf dan Fillipo Inzaghi), mereka punya pertahanan kokoh dari Alessandro Nesta dan Paulo Maldini dan juga punya dua pemain muda berkualitas yaitu Alberto Gilardino dan Kaka. Partai semifinal lainnya pun tak kurang menarik. Kita bisa saksikan aksi Liverpool versus Chelsea : the red vs the blue, Peter Crouch / Dirk Kuyt vs Sheva / Didier Drogba, Steven Gerald vs Frank Lampard, Johny Carager vs John Terry.

Berikut aku copy-in tulisanku saat berlangsungnya piala dunia tahun lalu. Aku cuman mau memperlihatkan bahwa para pemain muda (lihat daftar “the dream team” di bagian bawah tulisanku yang dua seri itu) merupakan tulang punggung klubnya di piala Champion ini. Sungguh menarik menyaksikan kiprah mereka di tahun2 mendatang.

Buat yang enggak suka sepakbola…. Ya… di-delete aja langsung !

Jakarta, 18 April 2007
Salam,
Nuning

_________________________________________________________________________________


Bola... Bola..... Bola ! (Bagian Ke-1)


Piala Dunia sepakbola 2006 di Jerman akan berlangsung selama sebulan, 9 Juni s.d. 10 Juli. Seperti diketahui, pada babak pertama, 32 kesebelasan yang dibagi dalam 8 grup, bertanding sesamanya (sistem setengah kompetisi) untuk memperebutkan 2 posisi teratas di grupnya, yang akan maju ke babak selanjutnya. Sistem gugur dimana yang kalah langsung pulang, baru diterapkan pada babak kedua dan seterusnya (eh... aku ni cerita untuk yang enggak ngikutin soal sepak menyebak bola, ya.... ! Untuk para gibol/gila bola mah.... silakan dilewatin aja cerita ini).

Tanggal 28 Juni 2006, hari ini, sudah 8 negara yang berhasil maju ke babak seperempat final, setelah pertempuran "hidup-mati" di babak 16 besar : Jerman, yang mengalahkan Swedia, Argentina yang menaklukkan si sombrero Meksiko, Inggris yang mengubur impiannya Ekuador, Portugal yang berjuang berat mengalahkan sang "total football" yang bernasib nahas - Belanda, Italia yang dapat "hadiah pinalti" di injury time, satu menit sebelum pertandingan berakhir sehingga menang atas Australia, lalu Ukraina, sang debutan piala dunia, berhasil menghancurkan Swiss, trus Brazil yang (tentu saja) menang melawan Ghana, sang debutan juga - dan wakil Afrika, dan terakhir Perancis yang berhasil menemukan "irama" permainannya kembali sehingga mampu menaklukkan tim matador, Spanyol.

Di babak seperempat final yang akan dimulai tanggal 30 Juni besok, tim panser Jerman akan menantang tim tango, Argentina, kemudian Italia si azzuri akan menjajal Ukraina dan Inggris the three lions akan ketemu Portugal sedangkan tim samba Brazil akan bertarung melawan tim ayam jago Perancis. Wah, kebayang serunya ! Sebetulnya, sebelum ini dimulai, aku meramalkan bahwa Brazil sang juara bertahan akan melaju ke final dan ditantang oleh Argentina. Tapi, melihat kehebatan dan kekompakan tim Jerman, yang belum terkalahkan sampai babak 8 besar ini, ditambah faktor tuan rumah, kayaknya nanti di final akan terjadi ulangan final piala dunia 2002 yaitu Brazil melawan Jerman. Untuk perebutan tempat ketiga, keliatannya, yang akan bertarung adalah tim Italia dan Inggris. Yaaa.... enggak tau sih hasilnya nanti gimana, namanya juga perkiraan di atas kertas (padahal sih..... di dalam komputer ya... ) atau pake istilah lain... bola itu bundar (memang ada bola yang kotak ?). Ada ketidakpastian di dalam permainan bola ini, ada drama, ada tangis dan ada teriakan kegembiraan.

Melihat nama negara-negara yang masuk 8 besar, sesungguhnya boleh dibilang gak ada kejutan deh... di Piala Dunia kali ini. Mereka, sang 8 besar itu memang sudah dari sononye punya tradisi panjang dalam sepakbola, mereka muka lama ! Aku tadinya mengharap tim-tim Afrika akan membuat kejutan, ternyata cuma Ghana yang bisa menembus babak kedua, pun segera terpana.... kalah "pamor" lawan Brazil. Gemes banget deh kemarin.... lihat aksinya Ronaldinho, Ronaldo, si ngganteng Kaka, Roberto Carlos, Ze Roberto, sang kapten Cafu dan kawan2nya bermain bola... ketawa... bersenang-senang.. dan..... memasukkan bola ke gawang Ghana. Kesel juga sih liat aktingnya si Adriano yang diving, pura2 jatuh di dekat kotak pinalti, yang untungnya ketauan ama wasit dan diganjar kartu kuning. Ghana, tanpa Michael Essien (jagoan Chelsea itu, yang dapet kartu merah saat melawan USA), tampaknya jadi agak tumpul meski Assamoah dan kawan2nya berusaha berjuang keras. Padahal Ghana itu dijuluki Brazilnya Afrika dan konon banyak penduduk kulit hitam Brazil itu yang berasal (atau nenek/kakek moyangnya) dari Ghana. Tapi dalam hal sepakbola.. apa daya... sang "cucu jauh" itu lebih perkasa ketimbang "cucu dekat".

Kemiskinan bangsa keliatannya (setidaknya di piala dunia ini deh) berbanding lurus dengan buruknya prestasi kesebelasan. Enam dari delapan peserta di 1/4 final adalah negara2 eropa yang terhitung kaya dan dua sisanya adalah Brazil dan Argentina. Aku kasian banget ama pemain2 Togo yang sampe harus dibujuk ama presidennya karena protes, merasa dapat uang saku yang sangat sedikit. Negara2 Asia yang berhasil unjuk gigi (walau cuman "nyengir" alias sebentar aja) di ajang piala dunia ini pun adalah negara2 kaya : Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi. Iran juga gak bisa dibilang negara miskin (aku gak bisa membayangkan... gimana kalo Iran trus ketemu ama USA - yang untungnya beda grup - mengingat Ahmadimejad begitu bermusuhan dengan Bush, bisa2 perangnya pindah ke lapangan sepakbola). Ya... sampai saat ini kejuaraan sepakbola sejagat itu memang masih milik negara2 kaya. Apa daya !

Baru dua jenis ras (asli) Asia aja yang sempat merasai babak final kejuaraan sepakbola dunia yaitu ras Asia Utara, berkulit kuning dan mata sipit (China, Korea, Jepang) dan ras arab yaitu Iran, Irak, Arab Saudi, dll. Ras Asia lainnya seperti Asia Tenggara (melayu), Asia Tengah (India, Pakistan, dll) masih belum berkesempatan ikutan memperebutkan piala dunia tersebut karena berguguran di babak penyisihan zona. Kacian deh ! Lucunya Australia disebut juga "wakil dari Asia"... karena pada babak penyisihan, Australia itu masuk ke zona Asia Selatan - Pasifik (dan berhasil menang dari Uruguay, pada perebutan satu tiket "playoff", dengan adu penalti yang mendebarkan). Tim Australia memang membanggakan, punya semangat juang yang tinggi, tapi kalo dibilang bahwa Tim Cahill, Harry Kewell, Mark Viduka dan teman2nya itu mewakili Asia ya... aneh juga rasanya. Australia itu tetangga dekat tetapi terasa jauh.... gitu ! Catatan aja : kasian juga sih ama Australia, saat pertandingan kemarin, dimana di menit-menit terakhir, Autralia dihukum pinalti gara2 salah satu pemain Italia (namanya Fabio apa.. gitu... lupa – bukan Fabio Cannavaro !) dijatuhkan di kotak pinalti (padahal sih... lebih tepat dibilang mereka jatuh bersama, bukan dijatuhkan) dan Francessco Totti pun melaksanakan eksekusinya dengan tenang (eh... aku tuh lebih senang melihat Totti dengan rambut pirangnya yang berkibar-kibar, ketimbang dengan rambut cepak seperti di piala dunia ini. Trus si cakep, sang pangeran Juventus….Alessandro del Pierro.. kok rambutnya sekarang jadi model “crew cut” juga, ya ? ). Australia harus menerima nasib, harus go to the sea alias ke laut (ke laut itu bahasa sunda yang berarti : tersingkir). Kepengennya sih.... ada wakil Asia (bangsa Asia, maksudnya, bukan Australia) yang terus maju ke babak yang lebih jauh ketimbang babak pertama. Korea Selatan sudah melakukannya di 2002 tapi di Jerman ini gugur juga di babak pertama meski hebat juga sih.... menahan seri Perancis, mengalahkan Togo dan kalah dengan sedih dari Swiss.

Superioritas kulit hitam. Walaupun piala dunia ini adalah kejuaraan antar negara dimana pemainnya disyaratkan adalah warga negara ybs, gak semua negara menampilkan pemain dengan ras "asli" negara tersebut atau pribumi. Sudah tentu sih…warga pribuminya Amerika Serikat (Indian) itu enggak suka main bola dan Australia juga enggak diwakili oleh kaum aborigin. Sebagian besar pemain Australia adalah keturunan Kroasia. Perancis sudah jelas... sebagian besar pemain adalah "para legiun asing" keturunan Afrika (dari negara2 eks jajahan Perancis). Jerman yang "uber alles" itu bahkan punya dua striker "top scorer" berdarah Polandia, mantan jajahan Jerman jaman PD II : Lukas Podolski dan Miroslav Klose (kalo ngikutin Hittler... para pemain “non Aria” itu pasti gak boleh masuk tim nasional, ya !). Ada nama Hakan Yakin di Swiss. Lucunya ada satu pemain hitam di pasukan Jepang, namanya Alex, katanya pindahan dari Brazil, satu hitam di antara pasukan kulit kuning. Sejauh ini enggak keliatan sih... ada pemain bule alias kulit putih di negara2 dari Afrika, Arab, Korea. Sedangkan negara2 Amerika Latin berkulit campuran, bukan zebra, tapi ada yang putih, ada yang hitam. Apapun, bila kita buat statistik..... maka ras berkulit hitam adalah ras yang terbanyak sebagai pemain sepakbola yang hebat (selain kulit putih yang dari negara2 maju). Allah menciptakan ras berkulit hitam berambut keriting itu dengan anugrah bakat olahraga (dan musik dan suara indah). Lihatlah tinju, lari/atletik, basket, sepakbola dan olahraga lainnya. Eropa adalah kiblat sepakbola dunia dan para pemain yang berlaga di klub2 tersebut banyak yang berkulit hitam. Juga di Amerika Selatan. Itulah bukti superioritas kulit hitam. Hidup item ! Kulit coklat alias sawo matang memang belum berkiprah banyak di sepakbola, tapi setidaknya di bulutangkis, tennis, kan kita punya banyak pemain yang lumayan hebat.

Rasanya di masa yang akan datang... bukan gak mungkin tim2 Afrika akan merajai kejuaraan dunia sepakbola, seperti diramal oleh Pele si mutiara hitam. Sekarang ini aja udah keliatan...begitu banyak pemain2 Afrika yang berkiprah di klub2 Eropa (kabarnya, kalo enggak “ditahan-tahan” .... lebih banyak lagi pemain Afrika yang merumput di Eropa). Di piala dunia ini... siapa sih yang enggak terpesona dengan aksinya Didier Drogba, Essien, Asamoah, Adebayor, Kader, dan kawan2nya, cuman tim2 Afrika itu belum cukup punya pengalaman bertanding dan kurang beruntung aja sehingga tersisih di babak awal.

Ketika Ekuador mengalahkan Polandia, aku langsung melihat globe, bola dunia, kepengen tau... dimana sih letak Ekuador dan ternyata.... bila kita pegang satu titik di Kalimantan (misalnya kota Pontianak) maka di sebalik belahan dunia itulah Ekuador. Terletak di garis katulistiwa, benua Amerika Selatan, bekas jajahan Spanyol (selain Brazil yang berbahasa Portugis, hampir semua negara Amerika Latin berbahasa Spanyol), ibukotanya Quito dan hampir seluruh pemainnya berkulit hitam : Delgado, Tennario, dan kawan2nya. Hebat. Tau gak dimana letak negara Trinidad & Tobago ? Itu lo... di dekat Kepulauan Bahama, di utara Venezuela, di laut Atlantik Utara. Negara kecil yang penduduknya kurang dari 1 juta (kok bisa ya... cari 23 pemain dari penduduk se sedikit itu ?). Ternyata, Togo, Pantai Gading (anakku sering keliru menyebut : Kelapa Gading.. hehehehe) dan Ghana itu tetanggaan ..... terletak di barat daya Afrika berhadapan dengan laut Atlantik Selatan. Kelapa Gading... eh Pantai Gading itu nama Perancisnya (hampir semua negara Afrika peserta Piala Dunia itu berbahasa Perancis) adalah Cote d'Ivoir (gak tau deh nyebutnya gimana, aku lebih suka menyebut bahasa Inggrisnya : Ivory Coast). Aku juga memelototi daerah Eropa Timur, mencari dimana sih tepatnya lokasi negara2 Kroasia, Ukraina, Chechnya, Serbia-Montenegro, dll. Lumayan, sembari belajar (lagi) geografi, karena jaman sekolahku dulu... kan negara2 itu belum terlihat di peta, masih bagian dari negara USSR / Uni Soviet.

Bola yang digunakan di piala dunia tahun ini berbeda dengan sebelumnya, lebih ringan, lebih akurat untuk tendangan jarak jauh (ya... enggak jauh2 amat sih, contohnya tendangannya jarak jauhnya Bechkam ketika melawan Equador itu loh) dan disisipi microchip untuk memastikan apakah bola sudah memasuki area gawang atau cuman mepet di garis aja. Nama bola piala dunia 2006 ini : teamgeist. Teknologi sudah memasuki permainan ini. Beberapa orang enggak begitu suka kalo sepakbola terlalu dibuat ”high tech”.... alasannya ... justru dari segi manusia itu maka sepakbola jadi manusiawi dan membumi dan dramatis.

Katanya para wasit dan hakim garis juga sudah dilengkapi perangkat nirkabel untuk mengurangi kemungkinan kesalahan. Betul2 tanpa kesalahan ? Enggak juga, ternyata. Saat pertandingan Portugal dan Belanda, si wasit itu mengeluarkan tak kurang dari 16 kartu kuning ! Ampun deh ! Saat pemain Italia melakukan "diving" di dekat gawang Australia juga gak keliatan tuh ama wasit dan hukuman penalti tetap diberikan, begitu juga saat Korea Selatan melawan Swiss. Yang paling seru adalah wasit Graham Poll yang memberikan 3 kartu kuning kepada satu pemain (yang seharusnya, pada kartu kuning kedua, pemain langsung diusir ke luar lapangan). Sepp Blatter, presiden FIFA mengatakan bahwa si Poll itu sebaiknya dikasih kartu kuning juga ! (catatan aja : bila Guss Hiddink pelatih Autralia itu dari Jawa Timur, entah dari pesantren mana, tetangganya Gus Har, maka Sepp Blatter ini pasti dari Jawa Barat, tetangganya Sep Hendriana, teman saya). Ketika ditanya wartawan apakah dia merasa bersalah.... Graham Poll menjawab : "mene ke teheeee ..." itu bahasanya extravagansa, atau dalam bahasa lainnya : ”mana ku tau ... aku merasa melakukan hal yang benar”. Iya deh, kita liat aja nanti hasil kerjanya Komite Wasit. Yang jelas, bila ditanyakan soal keputusan2 di lapangan, maka para wasit itu pasti akan menjawab serempak, mengikuti lagunya Serious : "wasit... juga .... manusiaaaaa... !"

Tinggal beberapa hari lagi pesta bola ini akan berlangsung. Aku tau.. begitu hajatan ini selesai, akan terasa ada yang hilang....dan aku menyebut rasa itu.... "world cup lag".


Jakarta, 29 Juni 2006
Salam,
Nuning
(yang sebetulnya kepengeeenn banget menggantikan “rekan Titik”, jadi komentator di SCTV)

========================================================================

Bola... Bola..... Bola ! (Bagian ke-2)


Piala Dunia usai sudah ! Pertandingan yang telah menyihir ratusan juta penduduk bumi. Sampai saat ini rasanya belum ada satupun peristiwa yang begitu menguras emosi hampir semilyar orang sebumi selain sepakbola. Aku, seperti juga banyak orang lainnya, merasakan…world cup lag. Harus menunggu empat tahun lagi untuk menyaksikan pesta ini. Empat tahun mendatang, 2010, piala dunia akan diadakan di Afrika Selatan.

Ada yang perhatiin apa enggak ya…. bahwa piala dunia di Jerman kali ini seringkali mengambil waktu pada siang hari bukan pada sore/magrib atau malam hari. Katanya sih.. ini untuk mengakomodasi penonton Jepang yang - karena perbedaan waktu – hanya dapat menyaksikan pertandingan pada tengah malam (kalo diadakan sore/malam, kan mereka harus menonton pada dini hari). Memang enak ya… jadi negara kaya, bisa meminta pertandingan kapan aja. Lah, para sponsor raksasa dari Jepang tentu gak mau kalo gak banyak yang nonton pertandingan Piala Dunia di negaranya sendiri. Mungkin nanti di Afrika Selatan, yang secara waktu gak beda jauh dengan Jerman, akan terjadi lagi…. Pertandingan jam 2 –3 siang (waktu sana) saat panas terik. Kasian para pemainnya, ya ! Kalo buat penonton (tivi) di Indonesia mah… asyik2 aja, bisa nonton (di teve) sekitar jam 7-8 malam.

Bursa pemain dan pelatih jelas jadi bertambah seru seusai Piala Dunia. Guss Hiddink yang sukses membawa dua negara di dua putaran piala dunia (yaitu Korea Selatan, 4 tahun yang lalu dan Australia, tahun ini) jelas menuai banyak tawaran menggiurkan dari beberapa negara kaya. Fabio Cannavaro, kapten tim Italia yang keren abiiissss itu kabarnya udah ditawar oleh Real Madrid untuk memperkuat tim “los galacticos”nya (kata los galaktikos katanya berarti tim galaksi, tim mega bintang). Cannavaro memang hebat, meski bertubuh sedang2 aja untuk ukuran pemain belakang, dia mampu menahan gempuran pemain lawan, mampu melakukan ‘tackling’ yang bersih dan…sangat sedikit mendapat kartu kuning - apalagi merah - dibandingkan para pemain belakang lainnya (tau gak…. Si Zidane itu punya kekurangan yaitu enggak bisa melakukan ‘tackling’, tapi biarin aja sih…. Kan dia gelandang serang, bukan pemain belakang).

Si kasep imut … Lionel Messi juga salah satu bintang cemerlang di piala dunia ini dan disebut-sebut sebagai ‘calon bintang’ dan Bercelona buru2 mengumumkan bahwa enggak akan menjual Messi kemanapun. Messi merupakan salah satu dari 4 bintang yang diumur belasan tahun (tahun 2006 ini dia baru 17 tahun) berhasil masuk tim piala dunia negaranya dan mampu mencetak gol ! Hebat banget, ya ! Tiga bintang lainnya yang senasib dengannya adalah Pele, Maradona dan Ronaldo (yaitu ikut piala dunia pada umur belasan dan mampu mencetak gol). Kita liat aja nanti apakah Messi akan bernasib sama dengan seniornya itu. Kita amati juga nanti gimana kelanjutan transfer2 para mega bintang ini.

Pemenang piala dunia 2006 ini, seperti semua udah tau… adalah Italia. Ini piala dunia kedua bagi Italia di era sepakbola modern (setelah tahun 1970-an). Dulu di tahun 80-an, jaman aku masih mahasiswi, Italia meraih piala dunia. Jagoannya kalo gak salah adalah Paulo Rossi, Italia saat itu masih berjaya dengan gaya bertahan habis2an, pertahanan grendel ala Italia (cattenatio). Aku lupa lagi saat itu Italia melawan siapa di final, yang jelas favorit juara saat itu adalah (juga) Brazil yang masih dimotori oleh Socrates, Zico, Dunga (Zico di Piala Dunia ini jadi pelatihnya Jepang). Kemenangan Italia di piala dunia kali ini seolah mengukuhkan mitos bahwa apabila kejuaraan dilakukan di daratan eropa … maka tim dari negara eropalah yang menang, bukan tim dari negara non eropa seperti Brazil. Entah bener apa enggak deh, namanya juga mitos.

Di final Piala Dunia kemarin, Italia menghantam Perancis dengan skor akhir : 5-3 dengan adu pinalti, setelah dua kali 45 menit dan perpanjangannya, skor tetap sama 1-1. Pemain Perancis yang gagal mengeksekusi pinalti adalah David Trazequet (sobat kentalnya Thierry Hendry namun yang satu di Arsenal, satu lagi di Juventus). Banyak yang berkomentar, seandainya saja Zidane yang melakukan pinalti tersebut, barangkali hasilnya akan berbeda. Ya… namanya juga nasib.

Pasti semua udah tau kasus “tandukan” Zenadine Zidane ke dada Matteo Materazi, yang menyebabkan diusir keluarnya Zidane dan mungkin juga menjadi penyebab kekalahan Perancis. Bahwa Zidane tetap dinyatakan sebagai pemain terbaik di piala dunia, katanya disebabkan lebih 90 % suara yang masuk pada pemilihan itu diperoleh sebelum final dilangsungkan. Kalo menurut aku sih…. Fabio Cannavaro lah yang lebih pantas karena kan dia gak dapat kartu merah ! Meskipun begitu, Zidane memang salah satu legendaris, pemain terbaik dunia, gak cuman di piala dunia ini aja. Sayangnya di akhir karirnya, dia malah gak mampu menahan emosinya, padahal… umumnya teman2nya (dan publik) berpendapat bahwa Zidane adalah orang yang amat santun, lembut dan rendah hati.

Bagaimana piala dunia mendatang ? Siapa saja yang menjadi bintang ? Di bawah ini aku mencoba menyusun daftar “the dream team”, para calon pemain bintang di piala dunia mendatang. Tentu saja syarat pertama adalah umur mereka yang tidak melebihi 25 tahun, artinya di piala dunia 4 tahun mendatang usia mereka lebih muda atau sama dengan 29 tahun. Kenapa 29 ? Kabarnya sih di atas 30 tahun, seorang pemain bola profesional umumnya udah boleh dibilang “senja”, kecuali kiper (batas “uzur” kiper adalah sekitar 38 tahun). Memang sih ada juga bintang yang masih bersinar meskipun sudah di atas 30 tahun. Zidane tahun ini sudah 34 tahun. Bechkam juga kemarin masih memukau, meski sudah 32 tahun.

Sayangnya, pada daftar di bawah ini aku cuman menggunakan nama2 bintang yang saat ini berkiprah di klub2 besar Eropa, itupun terbatas di klub2 Inggris, Italia dan Spanyol. Soalnya aku kan enggak tau, gak pernah nonton kejuaraan di negara2 lain apalagi di luar Eropa. Mohon maaf juga, aku saat ini belum menemukan pemain asal Asia apalagi pemain Indonesia di daftar ini. Pemain Afrika yang saat ini bersinar, seperti Didier Drogba dan Eto’o sayangnya sudah berumur di atas 25 tahun. Immanuel Adebayor dan Michael Essien masih di bawah 25. Boleh aja sih kalo daftar pemain “calon bintang” piala dunia ini ditambahin atau dikurangin. Ini nih daftar pilihanku (aku menyusun daftar ini dengan bantuan anak2ku) :

Kiper :
- Peter Cehz, Cekoslowakia, 22, Chelsea
- Victor Valdes, Spanyol, 22, Bercelona

Back / pemain belakang :
- John Terry, Ingggris, 24, Chelsea
- Phillips Sanderos, Swiss, 21, Arsenal
- Phillips Lahm, Jerman, 21, bayern Munchen
- Asley Cole, Inggris, 23, Arsenal (eh… Chelsea ?)
- Hertinga, Belanda, 23, Ayax Amsterdam

Center / pemain tengah / Gelandang :
- Chistiano Ronaldo, Portugal, 20, MU
- Arjen Roben, Belanda, 21, Chelsea
- Bastian Scweinstecher, Jerman, 22, Bayern Munchen
- Michael Essien, Ghana, 24, Chelsea
- Steven Gerald, Inggris, 25, Liverpool
- Ronaldinho, Brazil, 25, Bercelona
- Kaka, Brazil, 24, AC Milan
- Jose Antonio Reyes, Spanyol, 23, Real Madrid
- Chez Fabregas, Spanyol, 19, Arsenal
- Robin Van Persie, Belanda, 20, Arsenal

Striker / pemain depan :
- Lionel Messi, 17, Argentina, Bercelona
- Robinho, Brazil, 22, Real Madrid
- Wayne Rooney, Inggris, 18, Manchester United
- Adriano, Brazil, 24, Inter Milan
- Alberto Gillardino, Italia, 23, AC Milan
- Zlatan Ibrahimovic, Swedia, 25, Inter Milan
- Immanuel Adebayor, Togo, 23, Arsenal
- Theo Walcott, Inggris, 17, Arsenal
- David Villa, Spanyol, 23, Valencia
- Fernando Torres, Spanyol, 21, Atletico Madrid
- Lukas Podolski, Jerman, 22, Bayern Munchen

Tentu saja, semua daftar nama ini amat tergantung pada banyak hal, misalnya kemungkinan cideranya pemain, hubungan dengan klub atau pelatih dan …. Apakah negara yang bersangkutan bisa masuk atau tidak ke putaran piala dunia nanti ! Kita tunggu saja … piala dunia empat tahun mendatang !

Jakarta, 30 Juli 2006
Salam,
Nuning


Pernah dimuat (sebagian) :
From: Nugrahani Pudyo
Date: 06/29/06 17:20:29
To: M.B.Saputro; mimbar-list@gajahsora.net
Subject: tentang sepakbola

Tidak ada komentar: