Jumat, 05 Desember 2008

Tentang Fresco

SFO atau San Fransisco atau kadang disebut Fresco adalah sebuah kota di pantai barat Amerika, masuk negara bagian California (kadang kepikiran gak sih…. kenapa kita begitu paham dengan negara Amrik, dimana Fresco, dimana LA, dimana Chicago, gimana presidennya, para artisnya, de el el, de el el, padahal mah…. Si Amrik-nya sendiri bahkan enggak tau dimana negara kita berada. Eh… ini lagi pengen ceritain Fresco). Fresco adalah kota yang cantik, terutama bila dibandingkan dengan Houston atau Dallas yang “datar” dan agak membosankan, juga bila dibandingkan dengan Los Angeles yang terlalu besar dan crowd.. Kota ini punya pemandangan laut dan teluk, semenanjung, deretan pegunungan dan jembatan-jembatan. Setidaknya ada tiga jembatan yang menghubungi semenanjung satu dengan yang lain yaitu Bay Bridge, Golden Gate yang terkenal itu (sebetulnya enggak ‘golden’ loh ini jembatan, lebih tepat disebut Red Bridge…. samalah namanya dengan Jembatan Merah di Surabaya yang ada lagunya itu… cuma yang ‘golden’ ini jauh lebih megah, lebih bagus, lebih bersih dan melewati teluk, bukan sungai yang airnya agak kehitaman) dan satu lagi jembatan yang panjang dan megah, tapi saya lupa namanya (itu jembatan selain Bay Bridge dan Golden Gate, akan kita lewati kalo dari Richmond ke San Ramon melewati Fresco ?).

Ngomongin jembatan, sebetulnya negara kita juga butuh banyak jembatan loh… selain untuk melalui sungai juga untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lain dan untuk menghubungi para keledai (eh.. ini mah ‘jembatan keledai’… lain urusannya, ya ?). Jembatan Ampera dan jembatan di Pekan Baru yang melewati sungai Siak Sri Indrapura itu sebetulnya gak kalah megah ma Golden Gate. Bedanya cuman kebersihannya aja dan kesadaran warganya bahwa ‘jembatan’ juga bisa jadi aset pariwisata. Di Golden Gate tersedia suatu tempat dimana kita bisa mengambil foto2 yang bagus dari sang Jembatan, dari berbagai sudut. Juga dilengkapi dengan sarana MCK (eh… toilet umum, deng) yang bersih dan terawat (tapi gak tersedia mushola di sana, jadi kami solat zuhur-ashar, di jama’-qodlo, di dalam mobil aja) juga cafĂ©/resto. Kalo mo jalan2 sepanjang jembatan juga bisa karena di sisi jembatan dibuat lorong untuk para pejalan kaki. Ngomong-ngomong, jembatan Suramadu itu kapan selesainya, ya ? Konon jembatan itu gak akan pernah selesai karena besinya dikilo-in terus ma orang Madura… hihihi… sori ya… buat yang orang Madura ! Jembatan Sumatera-Jawa malah enggak ketauan kapan mulai dibangunnya.

Selain jembatan yang menjadi ciri khas kota San Fransisco, adalah jalan-jalan di dalam kotanya yang berundulasi … naik… turun… mengikuti topografi daratannya. Kalo ada yang udah pernah nonton film (bioskop maupun teve) yang mengambil lokasi di Fresco pasti ada deh… adegan dimana mobil kejar-kejaran di jalanan Fresco yang berundulasi ini. Sayang sekali meski aku udah dua kali mengunjungi kota ini (tahun 2000 dan 2004 kemarin) aku belum juga punya kesempatan untuk mengambil foto2 yang bagus yang menggambarkan kekhasan jalan-jalan di Fresco ini, dengan rumah2 bergaya “victoria” (?... apa iya bergaya victoria ?) yang semuanya menghadap ke teluk. Maklum, namanya juga kunjungan dinas, dari dua kali kunjungan itu kota Fresco cuman sempat dilewati masing2 satu hari aja (namanya one day - city tour, ya !) karena kunjungan utamanya bukan ke sana tapi ke Houston (tahun 2000) dan San Ramon (2004). Kalo kuamati foto2ku di Fresco (enggak aku masukkan di sini) tahun 2000 maupun 2004….. semuanya pake baju yang sama yang menandakan aku cuman satu hari aja ke sana, enggak sempat ganti baju ! Kalo mo dibandingkan, menurutku, kota Fresco ini agak mirip ma Hongkong dalam arti di ‘belakangnya’ perbukitan dan di ‘depannya’ ada teluk. Bedanya Fresco punya bagian kota lama, yang cantik, yang terpisah dengan down town-nya yang penuh gedung2 tinggi. Di Hongkong mah, sejauh mata memandang, kepentok ... gedung2 tinggi ajah ! Jangan lupakan juga “cable car” yang miniaturnya banyak dijadikan suvenir khas Fresco. Disebut mobil kabel (lebih tepatnya, bis bukan mobil) karena emang di atapnya ada kabel dan dijalankan oleh kabel (listrik) tsb.

Bekas penjara Alcatraz juga menjadi salah satu obyek wisata di Fresco. Ada paket tur yang khusus untuk mengunjungi Alcatraz (yang katanya penjahat Al Capone pernah dipenjara di sana) tapi gak kuambil paket itu karena selain waktu yang cukup mepet (tur itu memakan waktu sekitar 3 jam, padahal kami cuman sehari di Fresco) juga karena biayanya cukup mahal. Aku pernah membaca buku “escape from alcatraz” (versi bahasa Indonesianya) jadi bisa sedikitlah membayangkan keangkeran penjara itu. Aku cukup puas mengambil foto2 pulau Alcatraz (penjara itu berada di satu pulau tersendiri, mirip penjara Nusakambangan) dari seberangnya, di dekat Pier 39. Kebayang aja, kalo Nusakambangan kelak jadi obyek wisata, pasti pengantar tur itu akan bilang :”Yang ini kamarnya Tommy Suharto, di sini Bob Hasan membuat kerajinan batu akik, yang ini tempatnya Sumanto..…”.

Pier 39 adalah nama tempat yang khusus bagi para turis untuk mencari suvenir2 khas Fresco, restoran2 dan sarana hiburan lainnya, berlokasi di pinggir teluk. Toko2 suvenir di Pier 39 umumnya berspesialisasi, misalnya toko khusus coklat, khusus permen, khusus hiasan bermagnet, khusus olahraga, dll. Untuk belanja kaos/T-shirt (dan juga beberapa suvenir) aku lebih suka mengunjungi deretan toko di pinggir jalan, di luar lokasi Pier 39, karena lebih murah. Di salah satu toko itu ada yang pegawainya orang Indonesia/WNI (maksudnya WNI = Warga Negara ‘keturunan’ Indonesia-china). Cukup banyak restoran di Pier 39 dan umumnya menyajikan hidangan laut. Tahun 2000 itu aku makan di satu restoran ‘sea food’ di Pier 39, namanya lupa lagi, persis di pinggir teluk, yang langsung berhadapan dengan pulau Alcatraz. Kunjungan kemarin, aku dan teman makan di restoran agak di luar Pier 39, namanya “Isabella Salvatore”. Hidangan istimewa di sana adalah hidangan pembukanya berupa sup krim yang disajikan di dalam roti. Hidangan laut lainnya juga enak, cocoklah dengan lidah kita. Kayaknya untuk urusan makan memakan ini kota Fresco gak bermasalah karena cukup banyak restoran Asia (baca : China, Thailand, Jepang). Katanya ada juga restoran Indonesia di Fresco, tapi lokasinya jauh (jauh dari mana ??, mungkin maksudnya jauh dari Golden Gate). Seperti juga banyak kota besar di dunia, Fresco juga punya China Town, dimana banyak orang Asia (termasuk Indonesia) belanja bumbu dapur khas Asia di sana.

Ingat Fresco, ingat lagu jaman muda dulu : “I left my heart in San Fransisco…”.

Jakarta, Desember 2004
Salam,
Nuning.


(pernah dimuat di mimbar-list)

Tidak ada komentar: