Jumat, 05 Desember 2008

Tentang Total Football

Hari Sabtu, di sekolah anak2ku adalah hari ekskul alias ektrakulikuler alias kegiatan di luar pelajaran rutin sekolah. Jadilah hampir setiap sabtu pagi aku nongkrong di sekolah anakku, menyaksikan kegiatan ekskul tersebut. Sejak semester kemarin, anakku yang kecil, kelas 1 sd, ikutan ekskul sepak bola.

Mereka, tim sepakbola kelas 1 sd itu memakai seragam biru-biru, mirip kostum tim ayam jago Perancis. Jangan mengharap semua anggota tim memakai nama punggung sesuai dengan nama pemain dari negara tertentu ataupun klab tertentu, karena di sini Zidane bisa satu tim dengan Del Piero maupun Ronaldinho. Mereka memang dibebaskan untuk menggunakan nama dan nomer punggung siapapun dan berapapun karena nama asli mereka hanya dicantumkan di dada masing2, bukan di punggung. Anakku memilih nama Thierry Henry dengan nomer punggung 14. Jangan heran juga kalo ada beberapa Henry dan ada sekitar 5 pemain bernama Ronaldo dan 3 pemain bernama Bechkam. Apalah artinya nama.

Gak tau kenapa, kok gak ada yang pake nama jagoan bola Indonesia juga gak ada yang pake nama kiper. Kiper terkenal semisal Oliver Kahn, Dida, Hendro Kartiko ataupun Iker Casillas yang ngganteng itupun gak ada yang menggunakan namanya. Juga gak ada yang pake nama yang susah2 seperti Andrey Syevchenko - akupun gak tau persis nulisnya gimana - ataupun nama2 pemain Yunani, sang juara Eropa.

Nah, si Zidane ini kadang juga jadi kiper. Susunan pemain memang sepenuhnya menjadi wewenangnya pelatih, jadi kadang si Henry yang jadi kiper, kadang si Ronaldinho. Adakalanya si Ronaldo diistirahatkan di bangku cadangan, bukan karena cidera atau dapet kartu kuning atawa kartu merah, melainkan supaya si Ronaldo yang lain bisa main. Gantian.

Bagaimana dengan formula permainan ? Di lapangan, keliatan sekali kalo sang pelatih mengalami banyak kesulitan dalam menerapkan strategi permainannya. Formula 3-4-3 ataupun 2-4-4 yang sudah disusunnya itu cepat sekali berantakan begitu pertandingan dimulai ..... dan selalu menjadi formula 10-1 yaitu satu bola dikerubutin rame2 oleh 10 pemain ! Bahkan, kadang jadi 11-1 kalo si kiper juga kepengen ikutan rebutan bola. Kacian banget si bola yang bundar itu.... kadang sampe gak keliatan karena begitu banyaknya kaki yang merubungnya. Bener2 “total football” deh. Meskipun begitu tetap saja bisa terjadi gol. Selalu ada yang berhasil meloloskan diri dari kepungan teman2nya dan melarikan bola ke gawang...... melewati sang kiper yang terbengong-bengong .... kelamaan nunggu bola. Skornya tentu aja gak beda jauh, karena kedua tim nyaris seimbang.

Seperti layaknya pertandingan bola, para penonton seringkali merasa berhak menginstruksi para pemain, jadi sering kali terdengar teriakan dari pinggir lapangan : " hei .... itu bolanya dibawa ke depan, jangan ke belakang ... !" atau : " ayo tendang ... apa yang papa bilangin kemarin... " atau : "dikejar dong bolanya, jangan diem aja". Seru juga.

Beberapa kali menonton pertandingan di ekskul itu (mereka gak selalu bertanding, kadang latihan membawa bola, latihan fisik, dll) belum pernah sekalipun anakku itu membuat gol. Keliatannya dia susah mendapatkan bola, gak bisa merebutnya, cuman berlarian aja ke sana kemari. Biarin aja deh. Lari2 kan juga sehat. Suatu kali aku absen, gak nonton dia ekskul, pulang sekolah dia langsung melapor : " Bu, aku cidera nih... " katanya sembari memamerkan lututnya yang beset dan sedikit berdarah. "aku kena slaiding tekel lawanku". "Apaan sih slaiding tekel ?" tanyaku. "itu... dia mau ngambil bola sambil menyodorkan kakinya...jadi aku jatuh". Wah, boleh juga nih, pikirku.


Jakarta, 14 Februari 2005
Salam,
Nuning.


Pernah dimuat :

From: Nugrahani Pudyo
Date: 02/14/05 15:21:02
To: mimbar-list@gajahsora.net;
Subject: Ekskul

Tidak ada komentar: